Assalamualaikum semua bloger indonesia kali ini saya akan sedit memberi tahu tentang BODI OTOMOTIF, jika anda belum tau apa itu BODI OTOMOTIF atau baru belajar disini tempatnya para OTOMOTIF indonesia berkumpul berbagi tentang pengetahuan OTOMOTIF, langsung aja ke TKP..
A.
Pengertian
Bodi Otomotif
Bodi otomotif adalah bagian dari kendaraan yang
dibentuk sedemikian rupa sebagai pelindung penumpang ataupun barang yang ada
didalam kendaraan dari terpaan angin dan hujan dan panas matahari, pada umumnya
bodi otomotif terbuat dari bahan plat logam (steel plate) yang tebalnya
antara 0,6 mm sampai dengan 0,9 mm yang didalamnya terdapat rangka sebagai
penguat atau penahan plat tersebut. Selain aspek keamanan dan kenyamanan bagi
pengemudi ata penumpang bodi kendaraan juga mengandung nilai seni yang tinggi.
Terdapat tiga komponen penting dalam bodi kendaraan
yaitu eksterior, interior, dan warna dan trim.
Komponen-komponen bodi otomotif meliputi :
a.
Eksterior
a.
Lantai
Lantai biasanya terdiri dari beberapa komponen kecil
yang dilas secara bersama-sama menjadi satu unit lantai. Semua panel-panel
lantai memiliki penguat pada bagian bawah. Bentuk dari lantai tidaklah rata,
disesuaikan dengan tujuan, diantaranya, untuk tempat roda, sebagai ruang
komponen kendaraan, tempat kaki penumpang, tempat dudukan komponen bodi yang
lain, aspek aerodinamis, aspek estetika, aspek ergonomi dan lain sebagainya.
Pada tipe komposit biasanya rata dan terpisah dengan chassis, sedangkan pada tipe
integral (menyatu dengan chassis) biasanya tidak rata.
b.
Penutup
mesin/kap mesin
Engine hood merupakan
bagian bodi kendaraan yang menutupi komponen mesin. Kendaraan yang menggunakan engine
hood biasanya berjenis sedan (misalnya Toyota Camry, Suzuki Swift, Honda
Civic, Mitsubishi Lancer dan lain-lain) dan beberapa kendaraan penumpang
(misalnya Toyota Kijang, Suzuki APV, Daihatsu Taruna, Mitsubishi Kuda dan
lainnya). Engine hood ini dipasang ke bodi utama menggunakan engsel (hinge).
Berdasarkan letak engselnya, engine hood dikelompokkan menjadi 2
jenis, yaitu:
1) Rear
hinged (Front Opening Type) yaitu tutup mesin
dengan engsel di belakang, engine hood dibuka pada bagian depan. Jenis
ini yang paling banyak digunakan pada kendaraan- kendaraan sekarang.
2) Front
Hinged (Rear Opening Type) yaitu tutup mesin
dengan engsel di depan, engine hood dibuka pada bagian belakang (sudah
jarang digunakan).
c.
Fender
atau
wing
Fender atau wing adalah
komponen kendaraan yang menutupi roda-roda. Dari konsep inilah, berarti
kendaraan pada umumnya memiliki 4 buah fender pada masing-masing roda.
Namun demikian ada beberapa mobil yang fender belakang tidak bisa
dilepas, sehingga seolah-olah fender hanya bagian depan saja. Fender melindungi
konstruksi suspensi dan melindungi dari kotoran dan lumpur.
d.
Atap
kendaraan
Atap kendaraan merupakan bagian bodi yang paling
lebar dibanding bagian lain, dan memiliki konstruksi yang paling sederhana.
Biasanya atap menggunakan bahan lembaran plat besi yang dilakukan pengerasan
pada bagian tertentu dengan membuat alur, agar kuat apabila menerima beban dari
atas.
e.
Bodi
belakang
Komponen ini biasanya menyatu dengan sayap belakang,
dan memiliki konstruksi luar dan dalam. Konstruksi luar menekuk dan disatukan
dengan konstruksi dalam dengan las dan baut. Pada bagian ini berhubungan dengan
konstruksi pintu bagian belakang dan konstruksi kursi belakang.
f.
Pilar
tengah
Pillar tengah merupakan penopang bagian tengah dan
samping dari atap. Oleh karena itu, konstruksi ini haruslah kuat. Pada pillar
tengah ini juga berfungsi sebagai dudukan engsel pintu belakang dan dudukan
pengunci pintu depan. Beberapa pabrik membuat pillar lebar dan tampak dari
luar, akan tetapi kadang juga dibuat tidak tampak dari luar. Konstruksi pillar
tengah biasanya tidak beraturan (dibuat profil tekukan tertentu), yang
menyebabkan konstruksi ini kuat dan kokoh, serta dibuat menyesuaikan bentuk
dari pintu saat terbuka.
g.
Pintu
kendaraan
Pintu kendaraan memiliki berbagai macam tipe atau
bentuk. Namun pada dasarnya, pintu dibuat dari dua panel utama, panel luar dan
panel dalam, terbuat dari plat baja. Pintu kendaraan memiliki kekuatan yang
berasal dari panel dalam yang memiliki profil tekukan dan lekukan (dengan jalan
dipress) sehingga ketika tepinya disatukan dengan panel luar dan menjadi
satu kesatuan, maka konstruksi ini akan menjadi kuat.
Pada profil pintu bagian dalam, terdapat lubang,
celah dan sebagainya, yang digunakan untuk pemasangan trim, pemasangan
regulator kaca dan pengunci dalam dan handel dalam. Bagian atas dari pintu
terdapat bidang luasan yang ditutup dengan kaca, yang telah disiapkan dengan
alurnya serta karet perapatnya, sehingga saat ditutup maka akan melindungi dari
air hujan, debu dan kotoran.
h.
Deck
lid (tutup
bagasi)
Deck lid merupakan
bodi kendaraan (sebagian besar sedan) pada bagian belakang sebagai tempat
barang (bagasi). Komponen ini juga terdiri dari 2 panel utama, yaitu panel luar
dan dalam yang disatukan menjadi satu dengan las atau sealant. Bagian
luar memiliki bentuk yang sederhana, namun pada bagian dalam terdiri dari
rangka penguat. Untuk membuka deck lid, kadang disediakan handel dari
luar, atau dapat dibuka dari ruang kemudi menggunakan kabel.
i.
Bumper
Bumper dibedakan jenisnya menjadi 2, yaitu bumper
depan dan bumper belakang. Fungsi dari bumper adalah sebagai pengaman pertama
terhadap bodi dan penumpangnya jika terjadi tabrakan atau benturan. Pada
dasarnya komponen bumper depan dan belakang sama, yaitu bumper sub, bumper
arm, bumper side extension sub (bumper samping) dan bumper filler.
j.
Kaca
kendaraan
Kaca kendaraan mobil merupakan komponen yang sangat
penting bagi kendaraan, yang terdiri dari kaca depan, kaca belakang dan kaca
samping. Ketebalan kaca pada kendaraan minimal 5 mm, terutama kaca depan selain
harus memiliki ketebalan 5 mm, kaca depan terdiri dari konstruksi lapisan
plastik diantara kaca bagian depan dan kaca bagian dalam. Hal ini karena harus
mampu menahan tekanan udara ketika sedang berjalan maupun sebagai perangkat
keselamatan ketika menerima benda asing (kerikil) yang mengenai kaca.
b.
Interior
a.
Dashboard
Bagian bodi dari bodi kendaraan ini, selalu berada
di depan pengemudi. Hal ini dikarenakan bagian ini terdiri dari
instrumen-instrumen panel, yang digunakan oleh pengemudi untuk memantau semua
kondisi pengemudian (seperti kondisi mesin, sistem rem, sistem pengisian,
kondisi tekanan ban), fasilitas kenyamanan (seperti AC, radio/tape, sirkulasi
udara) serta tanda-tanda isyarat (seperti sein, lampu-lampu).
b.
Tempat
duduk
Perkembangan teknologi tempat duduk mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Dari tempat duduk statis, sampai pada teknologi
tempat duduk yang bisa diatur ketinggiannya, sandaran, bahkan dipindah atau
dilipat untuk keperluan tertentu, sehingga bisa menyesuaian kemauan penumpang.
Dahulu hanya kursi pengemudi yang diberi fasilitas pengaturan, sekarang sudah
hampir semua penumpang memiliki fasilitas yang sama. Posisi tempat duduk dapat
distel agar sesuai dengan ergonomi pengemudi/ penumpang sehingga menimbulkan
kenyamanan, keamanan dan mengurangi rasa kelelahan.
c.
Plafon
Komponen bodi ini terletak di dalam bodi kendaraan
bagian atas. Pada awalnya, plafon kendaraan merupakan bidang yang rata,
namun sekarang sudah bergeser dari permukaan yang rata menjadi permukaan yang
bervariasi sebagai tempat komponen lain, seperti untuk lampu kabin, lampu baca,
penempatan lubang-lubang ventilasi dan AC (air conditioner), audio dan
komponen lain. Selain itu, dahulu plafon terbuat dari kain, bergeser
dengan kain vinil sampai sekarang banyak kendaraan yang menggunakan bahan polyurethena.
Peralatan yang digunakan untuk pembongkaran dan pemasangan adalah gunting, cutter
dan lem adhesive.
c.
Warna
dan trim
Merupakan desain warna dan bahan yang digunakan
dalam eksterior maupun interior kendaraan. Termasuk didalamnya
adalah cat dan pengecatan serta bahan-bahan yang digunakan seperti plastic,
karet, finil, kulit, headliner, fiberglass, karpet dan lain sebagainya.
B.
Macam-Macam
Kerusakan
C.
Teknik-Teknik
Perbaikan
Metode yang akan digunakan untuk memperbaiki bodi
kendaraan tergantung dari:
a. Kualitas
pekerjaan yang diharapkan
b. Peralatan
yang dimiliki
c. Jenis
kerusakan yang terjadi
d. Nilai/
harga dari kendaraan
Untuk membuat pekerjaan perbaikan bodi dapat
berhasil dengan baik dan kerusakan tersebut bisa 100% pulih tentunya memerlukan
peralatan yang cukup. Setelah itu, metode pengerjaan yang digunakan untuk
perbaikan tersebut tentunya tidak hanya satu metode, melainkan gabungan dari
berbagai metode untuk membuat bodi atau rangka kendaraan menjadi pulih. Jika
kita hanya memerlukan kualitas pekerjaan tidak terlalu sempurna, kemungkinan
satu atau dua meode saja cukup. Metode yang akan digunakan dalam memperbaiki
bodi/ rangka kendaraan sangat tergantung dari peralatan yang dimiliki. Namun
demikian tentunya harus bisa mengoptimalkan peralatan tersebut sesuai dengan
fungsinya. Oleh karena itu teknisi perlu mengasah ketrampilan dalam
mengaplikasikan salah satu metode perbaikan bodi kendaraan. Semakin tinggi
nilai kendaraan, misalnya mobil baru dan atau mahal maka diperlukan metode yang
menggunakan peralatan perbaikan yang canggih dan tentunya juga banyak
mengeluarkan biaya.Untuk kerusakan yang kecil, kemungkinan bisa diperbaiki
dengan menggunakan satu metode saja, sedangkan jika kerusakannya besar, maka
dimungkinkan perbaikan memerlukan berbagai metode. Berikut
ini beberapa teknik perbaikan bodi kendaraan:
a.
Teknik
Vacuum Cup
Apabila terjadi kerusakan plat bodi kendaraan akibat
benturan yang menyebabkan mulurnya plat bodi, namun tidak melebihi batas
elastisitas, dapat diperbaiki dengan menggunakan vacuum cup. Namun apabila pada
plat bodi mengalami kerusakan melebihi batas elastisitasnya (misalnya plat bodi
mengalami kerusakan membentuk sudut-sudut dan lainnya) kemungkinan perbaikan dengan
vacuum cup sulit untuk mencapai hasil yang maksimal. Cara menggunakan vacuum
cup adalah sebagai berikut:
·
Bersihkan permukaan
bodi kendaraan dari kotoran/ debu, sebab bila permukaan kotor, maka vacuum cup
tidak bisa menempel dengan kuat.
·
Menarik vacuum cup
kearah luar (kearah bentuk awal dari bodi).
·
Bila perlu, kita bisa
menggunakan sliding hammer untuk menarik permukaan plat bodi yang tidak bisa
hanya dilakukan dengan tangan biasa.
·
Untuk kerusakan pada
permukaan atap kendaraan, kita kesulitan untuk menariknya, maka kita bisa
menggunakan alat bantu crane untuk membantu pekerjaan kita.
Apabila permukaan plat bodi belum bisa dipulihkan
dengan menggunakan vacuum cup dengan sempurna, maka teknik perbaikan yang lain
bisa digunakan. Untuk lebih mengefektifkan proses perbaikan ini, bisa
menggunakan beberapa alat bantu lainnya seperti penggunaan body spoon dan palu.
b.
Teknik
Batang Penarik dengan sliding hammer
Apabila kerusakan plat bodi kendaraan mengalami
penyok yang tidak beraturan, atau membentuk lengkungan yang membentuk sudut
tertentu, maka metode vacuum cup akan sulit diaplikasikan.
Hal ini terjadi, pada bagian plat bodi yang
membentuk sudut memiliki kekuatan yang lebih besar, dan diperlukan daya yang
besar untuk mengembalikan plat bodi ke kondisi semula. Teknik perbaikan yang
mungkin bisa digunakan adalah teknik batang penarik atau dengan teknik sliding
hammer. Untuk menarik plat bodi yang mengalami kerusakan, diperlukan dudukan
atau tempat untuk menarik. Ada 2 cara yang bisa ditempuh untuk menarik bagian
bodi yang rusak tadi. Cara yang pertama adalah dengan melubangi plat yang rusak
tadi, kemudian ditarik, setelah itu baru lubang pada plat bodi tadi ditutup
kembali. Cara yang kedua adalah dengan memasang pengait pada panel yang rusak
dengan menggunakan las. Kemudian dari pengait tadi, panel yang rusak bisa
ditarik dengan menggunakan tangan, atau bila perlu menggunakan sliding hammer.
Namun apabila menggunakan sliding hammer, perlu diperhatikan besar tenaga yang
digunakan. Setelah perbaikan selesai, maka pengait tadi dilepas dan permukaan
plat bodi diratakan kembali. Para mekanik biasanya tidak senang menggunakan
teknik dengan melubangi plat bodi atau mengelas pengait pada perbaikan bodi.
Hal ini dikarenakan harus ada pekerjaan tambahan setelah bodi menjadi rata,
yaitu menutup lubang atau meratakan permukaan yang dilas, baru kemudian
melakukan pendempulan. Namun jika dirasa tidak ada jalan lain mengembalikan
plat bodi yang rusak tadi, maka teknik ini tetap bisa digunakan.
c.
Teknik
Perbaikan dengan Alat Hidrolik
Apabila kerusakan yang terjadi pada plat bodi lebar
atau parah, kadang teknik yang sudah disampaikan diatas tidak cukup untuk
menyelesaiakan pekerjaan perbaikan. Oleh karena itu kadang perlu peralatan
hidrolik untuk menarik, atau menekan/ mendorong plat bodi yang rusak tadi.
Untuk menarik plat tadi bisa dibuat kaitan pada plat
bodi seperti pada teknik sebelumnya, yaitu bisa membuat lubang atau menambah
pengait. Untuk perbaikan dengan menggunakan peralatan hidrolik, seperti
alat-alat yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya, maka diperlukan peralatan
bantu lain seperti palu dan dolly untuk mengembalikan bodi seperti pada kondisi
sebelumnya. Jadi ketika plat bodi sedang ditarik, palu atau dolly bisa
diaplikasikan pada garis-garis bodi untuk mempercepat proses perbaikan.
Peralatan hidrolik bisa menggunakan ram standar, atau peralatan lainnya.
d.
Teknik
Batang Pengungkit (pry bar)
Kerusakan plat bodi kendaraan kadang terjadi pada
tempat-tempat yang sulit dijangkau. Misalkan pada bagian pintu kendaraan, tidak
bisa diperbaiki dengan beberapa teknik yang sudah disampaikan diatas karena
tempatnya yang terlalu sempit. Oleh karena itu bisa menggunakan batang
pengungkit. Perbaikan dengan menggunakan teknik ini dilakukan dengan
menyelipkan pry bar melalui celah sempit yang ada pada bagian bawah dari pintu,
atau jika perlu bisa membuat lubang pada pintu yang nanti akan ditutup dengan
door trim.
e.
Teknik
On-dolly hammering
Palu dan dolly merupakan peralatan yang paling
sering digunakan untuk perbaikan bodi kendaraan. Peralatan ini bisa dikatakan
sebagai peralatan standar perbaikan bodi kendaraan.
Pemilihan palu dan dolly yang tepat sangat penting
dalam perbaikan bodi kendaraan, karena akan menentukan hasil akhir pekerjaan.
Untuk permukaan dengan kerusakaan yang lebar, maka menggunakan dolly yang
hampir rata. Sedangkan untuk kerusakan pada lengkungan bodi yang tajam,
menggunakan dolly yang semakin cekung.
Teknik palu-on dolly dilakukan dengan cara
memukulkan palu pada bagian plat yang terjadi kerusakan, sedangkan pada bagian
bawahnya dilandasi dengan dolly. Dengan cara ini, plat bisa kembali rata,
dengan konsekuensi struktur dari logam akan menekan ke sekeliling kerusakan
tadi. Setelah kerusakan yang terjadi sudah berkurang, kelengkungan akan sulit
dihilangkan. Terdapat 2 cara untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
Cara pertama mengusahakan plat tadi tidak cembung,
tetapi diusahakan cekung kemudian langkah perbaikannya dengan menggunakan
dempul. Atau cara yang kedua, adalah dengan melanjutkan perbaikan menggunakan
teknik yang lain, yaitu teknik hot- shrinking, yaitu memanaskan plat dengan las
oxyacetylene (pada api warna kemerahan) kemudian mendinginkannya dengan
tiba-tiba. Setelah itu, permukaan yang belum rata dilakukan pendempulan.
Langkah-langkah perbaikan plat bodi dengan teknik palu-on-dolly adalah:
·
Peganglah bagian
belakang dari dolly yang akan digunakan dengan menggunakan tangan kiri.
Sedangkan palu dipegang dengan tangan kanan.
·
Cobalah latihan memukul
langsung permukaan dolly dengan pelan- pelan, sehingga Anda akan merasa nyaman
memegang dolly dan palu.
·
Letakkan dolly pada
bagian plat yang rusak (bila tidak terlihat, maka Anda harus merasa yakin dolly
telah tepat pada posisinya, bisa dengan bantuan melakukan pukulan ringan).
·
Ayunkan palu ke plat
yang rusak dengan pelan-pelan terlebih dahulu.
·
Setelah dirasa tepat,
maka proses memalu dapat dilakukan berulang- ulang dengan tenaga secukupnya,
sampai permukaan mendekati hasil yang rata.
f.
Teknik
off-dolly hammering
Kalau pada teknik palu-on-dolly yang dipalu adalah
bagian yang terdapat dollynya, maka pada teknik palu-off-dolly, yang dipalu
adalah bagian diantara atau disekeliling dari dolly yang ditempatkan pada pusat
plat yang penyok.
Gerakan tangan kiri yang memegang dolly, akan
mendorong plat yang penyok ke atas, ketika palu ditarik. Teknik ini
dipergunakan pada bagian yang mengalami kerusakan/ penyok yang luas. Setelah
bagian yang penyok sedikit, dapat menggunakan teknik palu-on-dolly atau hot
shrinking dilanjutkan dengan pendempulan.
g.
Teknik
Pengikiran
Kikir digunakan untuk meratakan permukaan. Pada
pekerjaan plat bodi kendaraan, penggunaan kikir untuk meratakan permukaan plat
sering sekali digunakan. Sebagai contoh, plat yang mengalami kerusakan akibat
tabrakan kadang meninggalkan sudut yang perlu diratakan dengan kikir. Demikian
juga dengan bekas pengelasan harus dibuat rata kembali. Penggunaan mesin
gerinda bisa digunakan untuk mempercepat menghilangkan cacat pada bodi. Namun
agar hasilnya baik, maka perbaikan akhir (finishing) lebih halus jika
menggunakan kikir.
Demikian halnya dengan prosedur meratakan permukaan
dempul. Sebelum menggunakan amplas, untuk mempercepat proses perbaikan, bisa
menggunakan kikir. Apabila menggunakan mesin gerinda, akan menghasilkan
permukaan yang kasar dan cenderung tidak rata, karena apabila menggunakan mesin
gerinda, tekanan yang dihasilkan tidak bisa merata.
h.
Teknik
hot-shrinking
Kerusakan plat bodi kendaraan yang sering terjadi
akibat adanya tekanan gaya luar (misal tabrakan) adalah mulurnya plat bodi.
Selain menggunakan teknik palu-on-dolly dan palu-off-dolly, mulurnya plat bodi
juga bisa diperbaiki dengan teknik hot-shrinking. Teknik ini dilakukan dengan
memanfaatkan sifat dari logam yang dipanaskan dan didinginkan. Logam yang
dipanaskan akan memuai, sedangkan bila didinginkan akan mengerut. Plat bodi
yang melengkung/ penyok dipanaskan dengan mengayun brander las dengan arah
memutar, hingga plat mengembang (warnanya kemerahan dan hati-hati jangan sampai
berlubang), kemudian didinginkan dengan air secara tiba-tiba. Langkah lainnya
agar pekerjaan lebih efektif, bisa memadukan dengan teknik perbaikan yang lain.
Teknik palu-on-dolly misalnya, yaitu setelah dipanaskan, plat bodi diperbaiki
dengan palu shrinking dan dolly, baru kemudian didinginkan dengan air secara
tiba-tiba.
i.
Teknik
Pemotongan Bodi
Dalam memperbaiki bodi kendaraan yang rusak,
sebaiknya diperkirakan total biaya yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan
tersebut. Kemampuan dalam mengestimasi jumlah biaya perbaikan, akan menentukan
teknik perbaikan yang akan digunakan atau langkah perbaikan yang akan diambil.
Apabila ditemukan bodi kendaraan yang rusak terlalu parah, dan sesuai perkiraan
akan menghabiskan banyak biaya untuk memperbaiki bodi yang rusak parah tadi,
mungkin perlu diambil alternatif lain, yaitu dengan memotong bodi kendaraan
yang rusak, kemudian mengganti dengan bodi dari mobil lain yang tidak
digunakan. Atau juga bisa dibuat dari lembaran plat yang kita buat menyerupai
bentuk bodi yang rusak tersebut. Apabila langkah ini dirasa lebih murah, maka
bisa saja teknik ini menjadi pilihan. Dalam menentukan keputusan akan
menggunakan metode mana, kita bisa mendasarkan pada:
·
Membandingkan biaya
yang dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan atau mengganti panel secara
keseluruhan
·
Kemauan konsumen,
kondisi mobil dan nilainya
Misal terjadi kerusakan yang parah pada fender.
Untuk memperbaikinya diperlukan waktu seminggu dengan biaya kerja seminggu dan
hasil plat bodi tentu tidak bisa sebaik aslinya, tetapi kalau diganti dengan
yang baru, mungkin bisa dikerjakan hanya sehari saja. Hal ini akan lebih
menguntungkan dari segi waktu (pengerjaan yang singkat), serta hasilnya pasti
baik. Sedangkan pada kasus lain, kita menuruti kemauan pemilik kendaraan untuk
menentukan perbaikan yang akan dilaksanakan. Apabila kendaraan masih baru atau
mahal nilainya dan pemilik menginginkan hasil yang maksimal tanpa melihat
besarnya ongkos perbaikan, mungkin dipilih mengganti komponen secara total.
Namun bila kendaraan sudah tua, atau akan dijual, lebih hemat diperbaiki saja
panel yang rusak tersebut. Jadi apabila diperlukan penggantian bodi secara
total, maka perlu dipersiapkan peralatan dan ruang yang cukup untuk memotong
mobil dan menggantikannya dengan komponen lainnya.
D.
Teknik
Pengecatan
Cat adalah suatu pewarna untuk mewarnai kendaraan
supaya kendaraan bagus dan enak dilihat .Proses cat pada bengkel cat mobil
adalah bagian dari proses kerja yang sangat penting dan vital (biasanya setelah
perbaikan bodi), karena hasil cat pada mobil adalah bagian pertama yang
terlihat oleh mata sehingga dibutuhkan hasil yang maksimal dan tentunya perlu
di dukung oleh:
a. Bahan
– bahan yang berkualitas
b. Tenaga
yang ahli
c. Spray
gun set
d. Compressor
dengan tekanan angin yang stabil
e. ‘air
filter ‘ untuk menyaring angin compressor
f. Ruangan
cat oven ( tergatung dari kebutuhan ).
Secara kasat mata banyak yang mengasumsikan proses pengecatan mobil
mudah dilakukan namun pada kenyataannya pengecetan mobil adalah salah satu
bagian kerja yang tersulit yang membutuhkan keahlian dan pengetahuan yang
mendalam mengenai proses maupun teknik pengecatan. Pada umumnya kegagalan-
kegagalan pada proses pengecatan yaitu seperti:
a. Hasil
pendempulan yang tebal dan pengamplasan tidak rata
b. Hasil
penyemprotan cat mobil yang tidak rata
c. Permukaan
cat mobil yang lama bangun / keriting akibat tidak tahan terkena thinner yang
digunakan
d. Warna
cat mobil belang dan partikel silver pearl yang diaplikasikan tidak sama
e. Debu,
pasir , atau binatang lainnya yang menempel pada cat mobil
Baik atau tidaknya kualitas bahan yang digunakn akan
terlihat setelah 3 s/d 6 bulan umumnya terjadi perubahan pada permukaan cat
kendaraan anda seperti :
a. Pernish
( clear float ) buram dan tidak megkilat
b. Warna
cat mobil mengalami pemudaran
c. Permukaan
pernish retak dan mudah tergores
d. Dempul
dibawah lapisan cat mobil mengkerut
e. Dempul
lepas / retak dari plat body mobil dan lain sebagianya
Dalam menghindari hal tersebut maka perlu adanya
pengenalan bahan – bahan cat yang akan digunakan untuk pengecatan kendaraan
agar tidak kecewa dikemudian hari. Alat- alat yang digunakan dalam pengecatan antara
lain:
a. Compressor
Kompresor berfungsi untuk menghasilkan tekanan
udara/angin yang baik dan bersih selama berlangsungnya proses pengecatan.
Lubang hisap udara dilengkapi dengan filter yang dapat mencegah uap air,
debu dan kotoran masuk.
b. Selang
Selang udara berfungsi untuk menyalurkan udara
bertekanan dari unit penyalur ke unit pengguna seperti Air Sander, Air
Polish, spray gun dan sejenisnya, selang udara terbuat dari campuran
plastic dan karet yang dilapisi anyaman nilon supaya lentur namun tetap kuat
terhadap tekanan sehingga memudahkan bergerak selama proses pengecatan dan
pekerjaan sejenisnya.
c. Spray
gun
Spray gun adalah
suatu peralatan pengecatan yang menggunakan udara kompresor untuk mengaplikasi
cat yang diatomisasikan pada permukaan benda kerja. Spray gun menggunakan udara
bertekanan untuk mengatomisasi cat pada suatu permukaan.
d. Polish mesin
Polisher
adalah sebuah alat yang dapat membantu
pemolesan dengan efisien, polisher digunakan untuk memutar buffer. Dari
dua tipe yang tersedia, yaitu tipe elektrikal dan tipe pneumatik, tipe
elektrikal polisher lebih banyak digunakan.
Sedangkan bahan – bahan yang digunakan dalam
pengecatan antara lain :
a. Dempul
b. Epoksi
(epoxy )
c. Amplas
80, 150, 180, 240, 280, 320, 400, 600, 800, 1000, 1500
d. Thinner
e. Cat
f. Isolasi
kertas
g. Clear
/ pernis
h. Koran
i.
Kain majun
j.
Kompon
k. Kit
l.
Kayu
Langkah – langkah pengecetan :
1.
Persiapan Permukaan
Mempersiapkan permukaan yang akan dicat dengan baik
akan menghasilkan kualitas pengecatan yang maksimal, karena pada umumnya
kagagalan pengecatan dipengaruhi oleh persiapan permukaan yang buruk. Indikator
dari permukaan yang baik dinilai dari kehalusan permukaan, kebersihan permukaan
dari karat, lemak dan kotoran lainnya.
Persiapan permukaan dapat dilakukan dengan kimiawi
misalnya dengan pengasaman (pickling) yaitu dengan pengolesan bodi kendaraan
dengan zat asam, tetapi pengasaman ini sebatas untuk menghentikan serangan
korosi pada logam. Setelah pengasaman komponen dicuci dan dikeringkan dengan
cermat guna menghilangkan semua bahan kimia aktif dari celah-celah dan
lubang-lubang, serta untuk menjamin agar cat dapat merekat erat pada logam.
Cara lain adalah dengan dibersihkan dengan amplas dan dikombinasikan dengan
semprotan air untuk membasuh semua debu, menghilangkan produk korosi, dan
kotoran yang dapat larut dalam air. Untuk menghilangkan kotoran berupa karat
dapat dilakukan dengan cara:
a. Membersihkan
permukaan metal yang akan diperbaiki dengan multi thinner dan
dikeringkan.
b. Amplas
permukaan metal dengan amplas kering no. 80.
c. Bersihkan
permukaan dari debu amplas dengan multi thinner dan dikeringkan.
2.
Aplikasi Dempul
Dempul digunakan untuk mengisi bagian yang tidak
rata atau penyok dalam, membentuk suatu bentuk dan membuat permukaan halus.
Terdapat beberapa tipe dempul, tergantung kedalaman penyok yang harus diisi dan
material yang akan digunakan. Dempul terdapat tiga jenis yaitu:
a. polyester
putty (dempul plastik), pada umumnya mengandung extender pigment dan dapat
membentuk lapisan (coat) yang tebal dan mudah mengamplasnya, tetapi
menghasilkan tekstur kasar,
b. epoxy
putty, digunakan untuk memperbaiki resin part, tetapi dalam hal kemampuan
pengeringan, pembentukan, pengamplasan lebih buruk dari polyster,
c. lacquer
putty digunakan untuk mengisi goresan, lubang kecil (paint hole) atau penyok
kecil setelah surfacer.
Pengolesan dempul dilakukan setelah permukaan
dibersihkan dari debu, gemuk minyak, air dan kotoran lain. Selanjutnya
mencampur dempul dengan 2 % hardener (untuk dempul tipe dua komponen). Kemudian
mengulaskan tipis-tipis secara merata (maksimal 5 mm), dan kemudian dikeringkan
pada udara biasa atau dioven dengan suhu 500 C selama 10 menit. Setelah dempul
kering kemudian diamplas untuk mendapatkan permukaan yang rata dan halus.
3.
Pengamplasan
Setelah dempul dioleskan dan dikeringkan,
bagian-bagian yang menonjol dapat diamplas secara manual dengan blok tangan
atau secara mekanis dengan sander. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengamplasan:
a. Pekerjaan
mengamplas dapat dimulai setelah reaksi pengeringan dempul berakhir. Apabila
dempul diamplas sebelum dingin sempurna, maka kemungkinan akan terjadi
pengerutan.
b. Untuk
mencegah goresan yang dalam di sekitar cat, usahakan pekerjaan pengamplasan
hanya di bagian yang ditutup dempul.
c. Jangan
mengamplas keseluruhan area sekaligus, tetapi dengan hatihati sambil memeriksa
kerataan permukaan sebelum pengamplasan dilanjutkan.
4.
Prosedur
Masking
Prosedur masking dapat diklasifikasikan menurut area
lapisan (coat) dan tipe dari metode pengecatan yang dijelaskan sebagai berikut
:
a. Masking
untuk Aplikasi Surfacer
Karena
aplikasi surfacer menggunakan tekanan udara yang lebih rendah dari pada yang
untuk top coat (untuk memperkecil over spray), maka proses masking untuk
pekerjaan permukaan dapat disederhanakan. Metode masking terbalik (reverse
masking) biasanya digunakan untuk mencegah timbulnya semprotan berganda (spray
step). Reserve masking adalah suatu metode dimana masking paper diaplikasikan
dengan membalik luar-dalam, sehingga suatu lapisan (coat) tipis dari kabut cat
akan melekat disepanjang bordir. Metode ini digunakan untuk memperkecil
timbulnya tangga (step) dan membuat border tidak kentara (tidak kelihatan).
Dalam bekerja disuatu area kecil, misalnya spot repainting, border dapat dibuat
(ditetapkan) disuatu bodi panel tertentu.
b. Masking
untuk Block Repainting
Untuk
masking block repainting, panel seperti misalnya fender atau door (pintu) harus
dimasking sendiri-sendiri. Untuk lubang-lubang yang ada pada panel tersebut
(misalnya lubang untuk trim pieces, atau gap diantara panel) harus ditutup
untuk mencegah kabut cat masuk kedalam area tersebut. Apabila terlalu sulit
untuk menutup lubang, maka lubang tersebut dapat ditutup dari dalam, sehingga
dapat mencegah melekatnya kabut cat pada bagian dalam bodi kendaraan.
c. Masking
untuk Shading atau Spot Repainting
Dalam
pengecatan ulang suatu panel tanpa border, maka perlu digunakan shading pada
panel tersebut. Untuk memastikan bahwa semprotan cat tidak menimbulkan tangga
semprotan, maka area harus dimasking dengan menggunakan teknik reverse masking
(masking terbalik).
5.
Proses
Pengecatan
Bungkuslah bagian depan
quarter wheel housing. Tempelkan masking paper pada masking tape yang
diaplikasikan dalam step “3”. Masking rocker panel tersebut diatas adalah
langkah masking terakhir. Setelah itu dapat dilakukan pengecatan kecil (spot
repainting) pada pintu belakang. Langkah masking sebagaimana tersebut diatas
urutannya tidak selalu harus demikian. Bisa dilakukan menurut kreatifitas
siswa. Agar dapat mengecat dengan mantap ada empat hal penting yang harus
diperhatikan :
a. Jarak
Spraygun
Jarak yang sesuai Jarak pengecatan atau jarak
antara spraygun dan area yang dicat untuk masing-masing cat berbeda, tergantung
dari proses dan obyek yang akan dicat. Bila terlalu dekat akan mengakibatkan
cat meleleh dan bila terjadi pada cat metalik akan menimbulkan belang-belang
yang diakibatkan oleh partikel metalik yang mengumpul. Bila jaraknya terlalu
jauh mengakibatkan permukaan menjadi kasar. Untuk jarak penyemprotan yang tidak
teratur akan mengakibatkan hasil pengecatan yang belang-belang dan tidak
mengkilap. Jarak spraygun secara umum 15-20 cm, untuk jenis acrylic lacquer :
10-20 cm dan enamel: 15 – 25 cm.
b. Sudut
Spraygun
Dalam melakukan penyemprotan cat, posisi badan harus
diposisikan sejajar dengan benda kerja serta mengikuti dari bentuk benda kerja,
mendatar atau melengkung. Arah penyemprotan membentuk sudut 90o dari
bidang kerja. Untuk menghindari kelelahan dalam bekerja, pengecatan dilakukan
dari atas ke bawah, bukan dari bawah ke atas.
c. Kecepatan
Pengecatan
Kecepatan gerak alat semprot hendaknya stabil, baik
dengan arah horizontal
maupun vertikal. Jika terlalu lambat, cat akan meleleh, bila terlalu cepat maka
hasil pengecatan kurang rata. Jika kecepatannya kurang stabil maka akan
diperoleh hasil pengecatan yang tidak rata dan kurang mengkilap. Kecepatan
gerak spraygun harus konstan, yang dianjurkan kira-kira 12 feet/detik.
d. Pola
Tumpang Tindih (Overlapping)
Overlapping adalah suatu teknik pengecatan pada
permukaan benda kerja, sehingga penyemprotan yang pertama dan berikutnya akan
menyambung.
Tujuannya adalah :
·
Menghindarkan
terjadinya tipis
·
Menghindarkan adanya
perbedaan warna
·
Untuk mendapatkan
ketebalan lapisan cat yang merata
·
Mencegah tidak adanya
cat pada lapisan pertama dan berikutnya.
1) Overlapping
pada bidang vertikal
Pada umumnya dilakukan oleh seorang operator secara
berkesinambungan
2) Overlapping
pada bidang horizontal
Dikerjakan oleh dua orang operator secara
berpasangan. Operator A lebih dahulu menyemprot benda kerja, kemudian diikuti
oleh operator B
3) Overlapping
pada bidang permukaan sambungan
Penyemprotan pada bidang perpotongan (misal fender,
pintu, dsb) perlu diperhatikan pada waktu mulai menyemprot dan berikutnya tidak
boleh tepat pada garis perpotongan dan posisi spraygun harus benar-benar tegak
lurus.menghindari terjadinya tipis dan meleleh.
6.
Pengkilapan
dan Pemolesan
Istilah polishing dalam pengecatan adalah pekerjaan
menghaluskan permukaan cat setelah melakukan pengecatan. Hasil dari pengecatan
masih banyak terkandung debu dan kemungkinan ketebalan yang tidak rata. Untuk
melakukan pemolesan, bisa dilakukan dengan bantuan amplas halus terlebih dahulu
(jika permukaan terlalu kasar) atau langsung dengan compound saja (jika
permukaan sudah halus. Cara memoles bisa menggunakan tangan manual, atau lebih
baik menggunakan alat pemoles yang akan menghasilkan alur yang stabil.
Selain itu pemolesan juga bisa dilakukan pada
pengecatan ulang, misal pada fender sebagai akibat adanya gangguan pada cat
lama. Dengan polishing diharapkan permukaan yang dicat ulang akan menjadi
tampak seperti permukaan asli, yaitu yang tidak dicat. Dibandingkan dengan
permukaan asli, permukaan yang dicat kembali mungkin saja berbeda dalam hal
kilapan atau teksturnya. Tergantung pada kondisi dimana pekerjaan dilakukan,
cacat misalnya bintik (seeds) atau meleleh (runs) dapat pula terjadi. Demikian
pula tergantung pada teknik pengecatan yang digunakan, permukaan yang dicat
dapat terlihat tidak rata. Oleh sebab itu apabila ada perbedaan diantara
permukaan yang dicat kembali dengan permukaan aslinya, maka permukaan yang
dicat kembali harus digosok (sanded) sehingga akan membentuk suatu sambungan
yang kontinyu dengan permukaan yang tidak dicat kembali. Proses inilah yang
disebut polishing.
Mekanisme pemolesan apabila tekstur dari permukaan
yang dicat terdapat tonjolan (tekstur kasar-kasar atau bintik yang tampak
setelah pengecatan dan pengeringan) pada permukaan yang dicat harus dihilangkan
untuk mendapatkan permukaan yang mirip dengan asli coat.
Tag :
Otomotif
0 Komentar untuk "Pengertian BODI OTOMOTIF"